Cari Blog Ini

Jumat, 29 April 2011

Bani Umayyah

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Sejarah Berdirinya

Sepeninggal Khalifah Ali bin Abi Tholib, bentuk pemerintahan yang demokratis berubah nenjadi monarkhi.  Muawiyah bin abi Suyan mendapatkan legalitas atas kekuasaanya dalam perang siffin dicapai melalui cara yang curang denagn perundingan  Daumatul Jandal Ali bIn Abi Tholib diwakili abu Musa al Asy’ari dan dari pihak Muawiyah oleh Amru bin Ash.  Pangkat kholifah menjadi turun temurun sebagaimana system kerajaan monarkhi ketka Muawiyah mewajibkan rakyat untuk setia terhadap anaknya  Yazid dan mengakatnya sebagai putra mahkota.  Muawiyah menginginkan dapat diterapkannya system monarkhi di Persia Byzantun. 
Selain itu Muawyah jua memiliki basisrasional yang solid bagi landasan pembangunan politinya dimasa depan seperti :
  1. Mendapat dukunagn dari rakyat Suriah keluarga Bani Umayah sendiri.  Penduduk yang dipimpin Muawiyah memiliki ketentaraan yang kokoh, terlatih dan disiplin digaris depan dalam peperangan melawan Romawi.  Muawiyah mendapat sokongan moral, tenaga manusia, kekayaan dari bangsawan kayak arena Syuriah negeri yang makamur dan sumber alam yang berliompah ditambah Mesir yang berhasil dirampas.
  2. Administrator bijaksana yang menempatkan pembantnya ‘Amr Bin As, Mugirah bin Syu’bah dan Ziyad bin Abini pada jabatan penting engan dilengakapi bersama Muawiyah adalah emapt tokoh poliktikus yang mengaggumkan di kalangan Muslim Arab. ‘Amr bin As adalah mediator persilisihan Quraisy dan suku-suku Arab, Mugirah bin Syu’bah adalah seorang politikus independent  meredam gejolak pendukung Ali bin abi Thalib serata Ziyad bin Abini adalah pemimpin kharimastik netral sehingga dapat mempertahankan kelanggengan kekuasaan Muawiyah.
  3. Muawiyah memilki kemampuan sebagai negarawan sejati bahkan mencapai tingkat ‘hilm’ sifat tertinggi yang dimilki pembesar Mekah zaman dahulu.


B.     Masa Pemerintahan Khalifah Bani Umayah

1.      Muawiyah Bin Abi Sofyan ( 41 H- 60 H= 661 M- 660 M)
Muawiyah sebagai pendiri bani Umayah, Hasan putra Khalifah Ali bin Abi Thalib yang dulunya ditunjuk rakyat menggantikan Ali meyerahkan kekuasaan kepada Muawiyah deangan syarat :
a)      Muawiyah tidak menaruh dendam kepada penduduk Irak
b)      Manjamin dan memaafkan kesalahan-kesalahan mereka
c)      Pajak tanah diperuntukan negeri Ahwas diperuntukan kepadanya dan diberiakansetiap tahun.
d)     Muawiyah membayar Huasain 2 juta dirham
e)      Pemberian Bani Hasyim lebih besar dari Bani Abdis Syam
Pada masa Muawiyah dapat melakukan ekspansi deanan sasaran utama pengepunagn ibu kota konstaninopel dan dapat meneduduki pulau-pulau di laut tengah. Di bagian timur Muawiyah dapat menaklukan Khurasan samapai sungai Oxus dan Afganistan.
Dalam pemerintahanya, khalifah Muawiyah berjasa karena dapat mengadakan dinas pos kilat dengan menggunakan kuda-kuda yang selalu siap disetiap pos serta mendirikan kantor cap ( percetakan mata uang) dan jabatan Qadhi (hakim) mulai berkemabang menjadi profesi tersendiri.  Qodhi adalah seorang spesialis dibidangnya.

2.      Yazid bin Muawiyah ( 61 H- 63 H = 680 M- 683 M)
Dalam masa Pemerintahan Khalifah Yazid mempunyai tugas yang berat antara lain memberesakan pemberontakan-pemberontakan kaum syiah yang membaiat Husein setelah sepeninggal Muawiyah.  Golongan Syiah tidak menagkui kekhalifahan Yazid sehingga terjadi petempuran di Karbela daerah dekat KUfah yang pada kahirnya tentara Husein kalah dan HUsein mati terbunuh.  Kepalanya dibawa ke Damaskus dan tubuhnya dikubur di Karbela.  Setelah kematian Husein masih banyak pemberontakan yang berasal dari kaum syiah yang dipimpin oleh Mukhtar yang pasukannya terdiri dari Kaum Mawali.  Selain itu juga pemberontakan kaum Syiah yang dipimpin oleh Abdulllah bin zubair, peperangan berhenti karena Yazid wafat.

3.      Muawiyah bin Yazid ( 63 H= 683 M)
Kahalifah yang memerintah sel;ama 40 hari dan meletakkan kekhalifahannya tiga bulan sebelum wafat. Muawiyah bin Yazid mengalami tekanan jiwa karena tidak sanggup memikul tanggung jawab menjadio khlifah besar itu.

4.      Marwan bin Hakam (63 h-65 H = 683 M- 685 M)
Sepeninggal Muawiyah bin Yazid, maka telah habis keturunan Muawyah sehingga pemerintahan Bani Umayah dilanjutkan dari Bani Marwan yaitu Marwan bin Hakam.  Pada masa pemerintahannnya, Marwan bin hakam dapat mengendalikan kekuasaan yang rawan terjadinya pemberontakan Syi’ah dan Khawarij.  Selain itu juga dapat menaklukkan peristiwa Hijaz dan Irak.

5.      Abdul Malik bin Marwan (65 H- 86 H= 685 M- 705 M)
Abdul Malik bin Marwan adalah kahlifah terbesar kedua setelah Muawiyah yang menjabat selam 21 tahun.  Seorang khalifah yang dalam ilmu aganya terutama bidang fikih, serta dapat mengembalikan integritas wilayah wibawa kekuasaan Bani Umayah dari pengacau negara termasuk dapat menundukkan tentara Romawi.  Dia memiliki seorang pejabat yang beraga Kristen bernama  Yahya Al Dimasyqi yang mempertahankan logikanya bahwa “ Al Masih sebagai oknum Tuhan yang kedua”.  Karena itu terjadi perdebtan umat islam yang mendorong menyelidiki keyakinan dan memepelajari logika untuk mempertahankan islam maka munculah aliran Mu’tazilah. 
Pengaruh ilmuwan kristn mengubah sstem hafalan menjadi tulisan dan pendukung ilmu juga dari bahasa non Arab, sehingga terjadi pembidangan ilmu antara lain :
a)      Ilmu Penegetahuan bidang agama yang bersumber pada Al- Qur’an dan hadist
b)      Ilmu opengetahuan bidang sejarah yang membahs perjalanan hidup, kisah dan riwayat.
c)      Ilmu pengetahuan bidang baasa mempelajari bahsa, nahwu, syaraf dll.
d)     Ilmu pengetahua bidang filsafat, ilmu yan berasal dari bangsa asing sepertio ilmu mantiq, kedokteran, kimia astronomi, hitung dan ilmu lain yang berhubungan.
Khlifah Abdul Malik bin Marwan memberlakukan bahsa Arab sebagai bahsa rsmi administrasi pemerintahan islam, perintah dan perturan serta komunikasi menggunkan bahasa Arab sehingga banyak orang beljar bahasa Arab maka timbul ilmu qowaid dan ilmu-ilmu lain yang mempelajari bahasa Arab.  Khalifah Abdul Malik bin Marwan juga berhasil melakukan pembenahan-pembenahan administrasi pemerintahan, membanun gedung-gedung, masjid dan saluran air, memperbaki ukuran timbang, takaran dan keuangan, menyempurnakan tulisa mushaf Al Qur’an dengan titik pada huruf-huruf tertentu.  Selain itu Abdul Malik juga mengubah mata uang Bizantun dan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dkuasai isalam sehingga dia mencetak uang sendiri pada tahun 659 M dengan memkai kata-kata dan tulisan Arab.
Peranannya yang besar sehingga wilayah islam berkemabng samapi Al Jazair, Maroko sampai India. Abdul Malik bin marwan dgelari ‘Abdul Muluk” artinya Bapak para raja karena empat putranya menjadi kalifahyaitu ; walid bin Abdul malik, Sulaiman bin Abdul Malik, Yazid bin Abdul Malik dan Hisyam bin Abdul Malik.

6.      Walid bin Abdul Malik ( 86 H- 96 H= 705 M- 715 M)
Walid mengikuti keberhasilan ayahnya Abdul MAlik seorang yang yang berkemauan keras dalam pembangunan.  Banyak pembangunan dalam masa pemerintahannya seperti, panti-panti untuk orang cacat, personel yang terlibat dalam kegitan ini digaji oleh Negara secara tetap.  Dia juga membangun jalan raya yang menhubungkan antar daerah, pabrik-pabrik, gedung, sumur-sumur, masjid-masjid megah yang terkenal  di Damaskus adalah masjid Al-Amawi, serta rumah sakit Bimaristan untuk perwatan orang sakit dan studi kedokteran.  Kemakmuran melimpah ruah pada masa khalifah ini sehingga kekayaan- kekayaan itu digunakan untuk menyantuni anak-anak yatim dan orang cacat.
Ekspedisi militer yang dilakukanya dari Afrika utara sampai Barat Daya benua Eropa.  Setelah menundukkan daerah Afrka dibawah pimpinan Tariq Bin Ziyard dilanjutkan menyeberangi selat Gibalatar sehingga berhasil measuki Spanyol.

7.      Sulaiman bin Abdul Malik ( 96 H- 99 H= 715 M- 717 M)
Ia adalah khalifah yang meyukai harta  dan menginginkan ramapasan perang dari Spanyol yang dibawa Musa bin Musair, ramapsan itu harusnya untuk Walid kakaknya yang sedang sakit.  Musa bin Musair tidak melaksankan perintahanya sehingga saat Sualiman menjadi khalifah dia disiksa.  Sulaiman dibenci rakyatnya, orang- orang yang berjasa disiksa.

8.      Umar bin Abdul Aziz (99 H- 101 H= 717 M- 720 M)
Di zaman Umar dilakukan serangan ke Prancis yang dipimpin oleh  Abdul Al Rahman bion Abdullah Al Ghafiqi.  Serangan dimulai dari Bordeau, Poiters sampai Tours, namun diluar kota Tours Ghafiqi terbunuh sehingga pasukannya kemabli ke Spanyol.  Selain kota-kota tersebut pulau-pulau di Laut Tengah jatuh ditangan islam pada masa ini.
Umar Abdul Aziz khalifah terbesar ketiga yang terbiasa sebagia seorang pejabat kaya ilmu dan harta.  Ia menguasai   tanah perkebunan Hijaz, Syam, Mesir, Yaman, dan Bahrain yang menghasilkan 40.000 dinar pertahun.  Umar berubah saat menjadi khalifah yang terbiasa dengan kemewahan, ia mengembalikan tanahh-tanah yang dihibahkan kepadanya sertya menjual barang-barang mewah dan hasilnya diserahkan Baitul Mal.
Yang dilakukan pada masa pemerintahannya antara lain, menaikkan gaji gubernur, meratakan kemakmuran, menyantuni fakir miskin, memperbaharui dinas pos, menyamakan kedudukan bangsa Arab dan non Arab, mengurangi pajak, dan menghentikan pembayaran jizyah bagi orang islam baru.
Dalam hal ilmu adnya pembikuan hadist-hadist nabi, ia juga mempunyai sahabat seorang dokter dari Iskandariyah bernama Ibn Abjar sehingga mempengaruhi terhadap ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu lain dari Yuani.

9.      Yazid bin abdl Malik (101 H- 105 H= 720 M- 724 M)
Kahlifah yang satu ini terlau gandrung dengan kemewahan dan kurang memperhatikan kehidupan rakyat sehingga keadaan berubah menjadi kacau.  Dengan latar belakang etnis politis masyarakat melakukan konfrontasi terhadap pemerintahanya.

10.  Hisyam bin Abdul MALIK (105 H- 125 H= 724 M-743 M)
Hisyam termasulkhalifah terbaik yag mempunyai akhlak mulia.  Pada masa pemerinthannya muncul kekuatan yang kuat dari Bani Hasyim yang didukung oleh golongan Mawali merupakan ancaman yamg berat dan serius.

11.  Walid bin Yazid bin Abdul Malikb ( 125 H-126 H = 743 M- 744 M)

12.  Yazid bin Walid bin Abdul Malik (126 H= 744 M)

13.  Ibrahim ( 127 H= 744 M)

14.  Marwan bin Muhammad bin Marwan ( 127 H- 132 H= 744 M- 750 M)
Masa penghabisan penguasa Bani umayah, ia terbunuh di Mesir oleh pasukan Abbasyiah.

C.    Masa Kejayaan

  1. Perluasan wilayah.
            Perluasan wilayah dibagi mejadi tiga front antara lain:
Ø  Melawan bangsa Romawi di Asia kecil dengan sasaran utama pengepungan ibu kota konstaninopel dan penyerangan ke pulau-pulau Laut Tengah.
Ø  Front timur dibagi menjadi dua seberang sungai Jihun dan ke arah selatan menyusuri sind wilayah India barat.
Ø  Front Afrika Utara dapat menguasai daerah Afrika sampai memasuki Spanyol
  1. Perkembangan di bidang Politik , Administrasi dan Sarana
a)      Menyusun tata pemerintahan yang baru untuk memenuhi tuntutan perkembangan wilayah dan administrasi kenegaraan yang semakin kompleks.
b)      Mengangkat Majelis penasehat pendamping Khalifah Bani Umayah
c)      Adanya Al Kuttab ( secretaries) untuk membantu melaksanakan tugas antara lain :
Ø  Katib ar Rasail untuk menyelenggarakan administrasi dan surat menyurat dengan pembesar stempat
Ø  Katib al Kharraj untuk menyelenggarakan penerimaan dan pengeluaran Negara.
Ø  Katib al Jundi untuk menyelenggarakan hal-hal yang berkaitan dengan ketentaraan.
Ø  Katib al Syurtan untuk menyelenggarakan pemeliharaan keamanan dan ketertiban umum.
Ø  Katib al Qudat untuk menyelenggrakan tertib hukum melalui badan-badan peradilan dan hakim-hakim setempat.
d)     Adanya dinas pos, penertiban angkatan bersenjata, mencetak uang sampai dengan menggunkan bahasa arab dan tulisan Arab, jabatan hakim berkembang menjadi profesi sensdiri, memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa resmi pada pemerintahan isalam,serta melakukan pembangunan sperti panti, masjid, gedung, jalan, dan rumah sakit.
  1. Perkembangan Ilmu pengetahuan  dan sosial budaya
a)      Membuka terjadinya kontak antara bangsa-bangsa muslim Arab dengan negeri-negeri taklukkan yang memilki tradisi yang luhur seperti Mesir, Persia, Eropa dsb.
b)      Adanya karya sasatra dan seni yang mampu menembus jiwa manusia sehingga muncul peyair seperti Junair dan Al faradzah.
c)      Adanya sen sura yang berkembang mejadi seni baca Al Qur’an qosidah, dan seni musik lainnya.
d)     Adanya seni ukir yang berwujud kaligrafi serta seni bagun uyag menhsilkan “ Dome of the Rock ( Qubah as Shakhra) di Yarussalem menjadi monument yang dikagumi.
e)      Munculnya berbagia macam aliran menambah khazanah kebudayaan isalam yang universal seprti Khawarij, Muktazilah dll.
  1. Perkembangan Teknologi
a)      Penemuan pembuatan kertas, tahun 650 M percobaan pertama di Samarkand dan Babilonia dengan ampas sutra. Tahun 705 M yusuf Amran di Mekah dengan kapas disebut Damskus Paper.  Di Andalusia dengan serat-serat linen disebut Yatuva paper.
b)      Adanya kompas
c)      Mesiu untuk peralatan militer.

D.    Faktor-faktor Kemunduran Bani Umayah

  1. Sistem pergantian kholifah melalui garis keturunan sehingga     pergantian kholifah menyebabkan persaingan yang tidak seghat di kalangan istana kareana pengaturannya tidak jelas.
  2. Latar belakang terbentuknya Bani Umayah tidak bias dipisahkan dengan terjadinya konflik antara pengikut Ali bin Abi Tholib (Syiah) dengan kaum khawarrij sehingga melemahkan persatuan.
  3. Terjadi pertentangan kaum etnis antara suku Arab utara dan suku Arab selatan sehingga sulit menggalang kesatuan ditambah sebagian besar golongan mawali (non Arab) tidak puas menjadi warga negara kelas dua.
  4. Kehidupan serba mewah, membuat anak-anak lelaki tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan ketika diwarisi kekuasaan.
  5. Munculnya kekuatan baru yang dipelopori Abas bin Abdul Mutholib.


DAFTAR PUSTAKA

Mufrodi, Ali, Islam di kawasan Kebudayaan Arab, Jakarta: 1997.
Sunato, Musyrifan, Sejarah islam klasik, Prenada Media, Jakarta: 2003.
Karwidi, Pendidikan agana Islam, 2004.
Yatim Badri, Sejarah Peradaban Islam, Rajawali Pres, Jakarta: 1993.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar